Juniati siallagan(11-073)
Fania hutagalung(11-081)http://jendelajiwaborlung.blogspot.com/
Christine tarigan(11-127)
Pertanyaan:seberapa pentingkah pendidikan anak usia dini pada perkembangan fisik,kognitif,soaial emosional anak??
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memiliki fungsi utama yaitu
mengembangkan semua aspek perkembangan anak, meliputi
perkembangan kognitif, bahasa, fisik (motorik kasar dan halus), social dan
emosional.
Selain itu, PAUD memiliki peranan yang strategis bagi
kelangsungan proses pendidikan selanjutnya karena PAUD hakekatnya
merupakan basic atau pra pondasi bagi proses pendidikan selanjutnya.
Pendidikan anak pada usia dini menjadi sangat penting, terutama
untuk perkembangan jasmani dan rohani anak, dimana perkembangan yang terjadi dalam manusia sangat pesat pada tahun-tahun awal kehidupannya sebagai anak. Pada usia 0-4 tahun, seorang anak sudah membentuk 50% intelegensi yang akan dimiliki setelah dewasa usia 18tahun. Oleh karena itu dapat dipahami bila usia 4 tahun pertama dalam
perkembangan anak disebut sebagai usia keemasan (golden age) artinya
pada usia-usia tersebut selain gizi yang cukup dan layanankesehatan yang
baik rangsangan intelektual-spiritual amat diperlukan bagi anak
selanjutnya.
Masa usia dini sebagai masa kritis perkembangan intelektual,
kepribadian dan perilaku social sehingga rangsangan pada saat-saat itu
mempunyai dampak yang lama pada diiri seseorang. Berikut adalah
tahapan berkembangan berdasar aspek perkembangan anak prasekolah
(usia dini).
mengembangkan semua aspek perkembangan anak, meliputi
perkembangan kognitif, bahasa, fisik (motorik kasar dan halus), social dan
emosional.
Selain itu, PAUD memiliki peranan yang strategis bagi
kelangsungan proses pendidikan selanjutnya karena PAUD hakekatnya
merupakan basic atau pra pondasi bagi proses pendidikan selanjutnya.
Pendidikan anak pada usia dini menjadi sangat penting, terutama
untuk perkembangan jasmani dan rohani anak, dimana perkembangan yang terjadi dalam manusia sangat pesat pada tahun-tahun awal kehidupannya sebagai anak. Pada usia 0-4 tahun, seorang anak sudah membentuk 50% intelegensi yang akan dimiliki setelah dewasa usia 18tahun. Oleh karena itu dapat dipahami bila usia 4 tahun pertama dalam
perkembangan anak disebut sebagai usia keemasan (golden age) artinya
pada usia-usia tersebut selain gizi yang cukup dan layanankesehatan yang
baik rangsangan intelektual-spiritual amat diperlukan bagi anak
selanjutnya.
Masa usia dini sebagai masa kritis perkembangan intelektual,
kepribadian dan perilaku social sehingga rangsangan pada saat-saat itu
mempunyai dampak yang lama pada diiri seseorang. Berikut adalah
tahapan berkembangan berdasar aspek perkembangan anak prasekolah
(usia dini).
1) Perkembangan JasmaniDengan bertambahnya usia, perbandingan antar bagian tubuh
akan berubah. Dengan bertambahnya usia, letak grativitas makin
berada dibawah tubuh. Dengan demikian bagi anak yang makin
berkembang usianya, keseimbangan tersebut ada ditungkai bagian
bawah.Gerakan anak pra sekolah lebih terkendali dan terorganisasi
dalam pola-pola, seperti menegakkan tubuh dalam posisi berdiri,
tangan dapat terjuntai secara santai, dan mampu melangkahkan kaki
dengan menggunakan tungkai dan kaki. Terbentuknya pola-pola
tingkah laku ini memungkinkan anak untuk berespon dalam berbagai
situasi.
Kecepatan perkembangan jasmani dipengaruhi oleh gizi,
kesehatan dan lingkungan fisik lain, misalnya tersedianya alat
permainan serta kesempatan yang diberikan kepada anak untuk
melatih berbagai gerakan.
Keterampilan motorik kasar dan halus sangat pesat
kemajuannya pada tahapan anak pra sekolah. Keterampilan motorik
kasar adalah koordinasi sebagian besar otot tubuh, misalnya
melompat, jungkat-jungkut dan berlari. Keterampilan motorik halus
adalah koordinasi bagian kecil tubuh terutama tangan. Keterampilan
motorik halus misalnya kegiatan membalik halaman buku,
menggunakan gunting dan menggabungkan kepingan apabila bermain
puzzle.ciri fisik anak pada usia dini yaitu:
a) Fisik anak prasekolah umumnya bergerak aktif. Karena mereka telah memiliki
penguasaan atau kontrol terhadap tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan yang
dilakukan sendiri.
b) Membutuhkan istirahat yang cukup.
c) Otot-otot besar pada anak prasekolah lebih berkembang dari kontrol
terhadap jari dan tangan. Oleh karena itu biasanya anak belum terampil, belum
bisa melakukan kegiatan yang rumit seperti misalnya, mengikat tali sepatu.
d) Anak masih sering mengalami kesulitan apabila harus memfokuskan
pandangannya pada obyek-obyek yang kecil ukurannya, itulah sebabnya koordinasi
tangan masih kurang sempurna.
e) Walaupun tubuh anak lentur, tetapi tengkorak kepala yang melindungi otak
masih lunak (soft). Hendaknya berhati-hati bila anak berkelahi dengan teman-
temannya, sebaiknya dilerai, sebaiknya dijelaskan kepada anak-anak mengenai
bahannya.
f) Walaupun anak lelaki lebih besar, anak perempuan lebih terampil dalam tugas
yang bersifat praktis, khususnya dalam tugas motorik halus, tetapi sebaiknya
jangan mengkritik anak lelaki apabila ia tidak terampil, jauhkan dari sikap
membandingkan anak lelaki-perempuan, juga dalam kompetisi ketrampilan seperti
apa yang disebut diatas.
2) Perkembangan Kognitif
Kognitif merupakan pengertian yang luas mengenai aktivitas
berfikir dan mengamati. Namun dalam pengertian yang sederhana,
kognitif senantiasa diartikan sebagai kecerdasan berfikir. Jadi kognitif
merupakan bentuk tingkah laku yang menyebabkan orang memperoleh
pengetahuan atau yang dibutuhkan untuk menggunakan
pengetahuan.
Kognitif merupakan pengertian yang luas mengenai aktivitas
berfikir dan mengamati. Namun dalam pengertian yang sederhana,
kognitif senantiasa diartikan sebagai kecerdasan berfikir. Jadi kognitif
merupakan bentuk tingkah laku yang menyebabkan orang memperoleh
pengetahuan atau yang dibutuhkan untuk menggunakan
pengetahuan.
Perkembangan kognitif merupakan pertumbuhan kemampuan
merancang, mengingat, dan mencari penyelesaian masalah yang
dihadapi, kemampuan anak untuk mengkoordinasikan berbagai macam
cara berfikir yang dimiliki untuk menyelesaikan berbagai masalah.
Yang tentunya kemampuan anak-anak usia dini dalam memecahkan
tidak sama dengan usia dewasa.
merancang, mengingat, dan mencari penyelesaian masalah yang
dihadapi, kemampuan anak untuk mengkoordinasikan berbagai macam
cara berfikir yang dimiliki untuk menyelesaikan berbagai masalah.
Yang tentunya kemampuan anak-anak usia dini dalam memecahkan
tidak sama dengan usia dewasa.
Piaget menjelaskan bahwa perkembngan kognitif terdiri dari empat tahapan perkembangan,yaitu tahapan sensorimotor, tahapan operasional, tahapan konkrit operasional dan tahapan formaloperasional. Tahapan anak pra sekolah termasuk dalam tahap operasional (2-7 tahun) yaitu kecepatan perkembangan anak bersifat pribadi, tidak selalu sama untuk setiap anak. Pada tahapan praoperasional anak-anak mulai dapat belajar menggunakan pemikirannya. Tahapan bantuan kehadiran sesuatu di lingkungannya, anak mampu mengingat kembali simbol-simboldan membayangkan benda yang tidak nampak secara fisik. Anak prasekolah umumnya senang berbicara, terutama dalam kelompok. Dan anak perlu diberi kesempatan untuk berbicara dan mendengar agar perkembangan kognitifnya baik.Melalui pendidikan anak pra sekolah, anak di latih untuk berinteraksi dengan sesamanya sehingga dapat membanttu perkembangan kognitifnya.
3) Perkembangan BahasaSeiring tumbuh dan bekembangnya diri seorang anak,produk
bahasa mereka turut meningkat dalam segi kuantitas, keluasan dan
keruimitannya. Mempelajari perkaembangan bahasa umumnya
ditunjukkan pada rangkaian dan percepatan perkembangan serta
factor-faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa sejak usia bayi
dan kehidupan selanjutnya.Anak prasekolah pada umumnya sudah mampu
meengembangkan keterampilan bicara melalui percakapan yang dapat
menarik perhatian orang lain. Secara bertahap anak-anak berubah dari
melakukan ekspresi suara saja, lalu berekspresi dengan komunikasi,
dan hanya dari berkomunikasi dengan menggunakan gerakan dan
isyaratuntuk menentukan kemauannya berkembang menjadi
komunikasi melalui ujaran yang tepat dan jelas
4) Perkembangan Emosi dan SocialSetiap orang memiliki emosi, baik berupa rasa senang, marah
dan lain-lain dalam menghadapi lingkungan sekitarnya. Dalam periode
prasekolah, anak dituntut untuk menyesuaikan diri dengan berbagai
orang dari berbagai tatanan yaitu keluarga, teman sebaya dan sekolah.
Perkembangan emosi berhubungan dengan seluruh aspek
perkembangan anak.
Pada tahap ini emasi yang dimiliki anak prasekolah lebih rinci
yang dipengaruhi oleh berbagai macam factor, pertama adalah
kesadaran kognitifnya telah meningkat yang memungkinkan
pemahaman terhadap lingkungan berbeda dari tahapan semula, serta
daya imajinasi atau daya khayalnya lebih berkembang. Selain itu ada
hal-hal lain yang mempengaruhi perkembangan anak yaitu,
perkembangan wawasan social dimana teman-teman sebaya mulai
memiliki pengaruh dalam kehidupan sehari-hari anak.Orang tua atau keluarga dalam perkembangan anak merupakan
lingkungan social pertama yang dikenal oleh anak, atau dapat
dikatakan bahwa seorang anak mengenal kehidupan social pertamatama
di dalam lingkungan keluaraga. Adanya interaksi anatara anggota
keluarga yang satu dengan yang lain itu menyebabkan bahwa seorang
menyadari bahwa ia berfungsi sebagai individu dan juga mahluk
social.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar